1.Kematian Buddy Holy
Charles Hardin Holley, lahir di Lubbock,
Texas, Amerika Serikat, pada 7 September 1936. Ia lebih dikenal sebagai
Buddy Holly, seorang penyanyi sekaligus pencipta lagu dan perintis
musik rock and roll. Perubahan ejaan namanya dari “Holley”
menjadi “Holly” disebabkan kesalahan tulis pada kontrak rekaman. Ia
tewas terlalu muda, dalam sebuah kecelakaan pesawat di usia 22 tahun, 3
Februari 1959.
Ia telah membuat beberapa karya yang menakjubkan untuk musisi seusianya. Selain itu ia menginspirasi gaya dan suara generasi musisi di setelahnya. Dengan memadukan, unsur musik blues dan folk ke dalam bentuk awal rock and roll yang belum akrab dan unik, memikirkan apa jenis transformasi yang mungkin ia buat seandainya ia masih diberi kesempatan hidup. Musisi yang pernah membawakan lagu-lagu Buddy Holly di antaranya adalah The Beatles, Billy Fury, Cliff Richard, The Rolling Stones, John Lennon, Albert Hammond Jr., Linda Ronstadt, Humble Pie, Peter & Gordon, Rush, Grateful Dead, Bruce Springsteen, James Taylor, Blind Faith, Don McLean, John Mellencamp, Meat Loaf , Pearl Jam, dan The Knack.
Ia telah membuat beberapa karya yang menakjubkan untuk musisi seusianya. Selain itu ia menginspirasi gaya dan suara generasi musisi di setelahnya. Dengan memadukan, unsur musik blues dan folk ke dalam bentuk awal rock and roll yang belum akrab dan unik, memikirkan apa jenis transformasi yang mungkin ia buat seandainya ia masih diberi kesempatan hidup. Musisi yang pernah membawakan lagu-lagu Buddy Holly di antaranya adalah The Beatles, Billy Fury, Cliff Richard, The Rolling Stones, John Lennon, Albert Hammond Jr., Linda Ronstadt, Humble Pie, Peter & Gordon, Rush, Grateful Dead, Bruce Springsteen, James Taylor, Blind Faith, Don McLean, John Mellencamp, Meat Loaf , Pearl Jam, dan The Knack.
Kehidupan Holly yang dramatis diangkat ke dalam sebuah film berjudul ‘The Buddy Holly Story’
dengan bintang Gary Busey. Film ini menghasilkan nominasi Academy Award
untuk Busey, dan dijadikan drama musikal di gedung teater Broadway dan
West End. Pentas musikal Buddy – The Buddy Holly Story bertahan di West End selama 13 tahun.
2. Pembunuhan John Lennon
Pembunuhan John lennon merupakan
kejadian yang tidak terduga, mengejutkan dan mengerikan. John Lennon,
seorang musisi rock Inggris yang memperoleh perhatian dunia sebagai
salah seorang pendiri The Beatles, untuk karier solonya, dan aktifitas
politiknya. The Dakota, tanggal 8 Desember 1980. Saat itu Lennon baru
saja kembali dari Record Plant Studio dengan istrinya, Yoko Ono. Ia
ditembak empat kali (tembakan kelima meleset) oleh Mark David Chapman di
lorong pintu masuk gedung tempat ia menetap. Ia telah dibunuh oleh
seorang yang terganggu kejiwaannya.
Kematian John Lennon membuat banyak penggemarnya berkabung oleh kematiannya yang tragis itu. Dalam salah satu wawancara penting yang diterbitkan Playboy, Lennon mengatakan: “Saya tidak ingin mengenang masa lalu. Saya tidak memercayai yang sudah lewat. Saya hanya tertarik dengan apa yang saya lakukan sekarang.” John Lennon kemungkinan tidak ingin memikirkan masa lalu tetapi jika mengamati semua acara peringatan yang dilakukan, jutaan orang, 30 tahun setelah dia meninggal, masih sangat tertarik dengannya dan musiknya.
3. Pembunuhan Jhon F. Kennedy
JFK adalah Presiden Amerika Serikat yang
ke-35. Pada 1960, ia menjadi orang termuda yang dipilih menjadi
Presiden Amerika Serikat dan termuda kedua setelah Theodore Roosevelt
untuk jabatan presiden. Kennedy menjadi presiden setelah dilantik pada
20 Januari 1961. Jabatan kepresidennya terhenti setelah terjadi
pembunuhan terhadap dirinya pada 1963. Ia tewas oleh terjangan peluru
saat melakukan kunjungan ke Dallas (Texas) pada 22 November 1963.
Kennedy roboh saat mobil terbuka yang membawanya melintas di kerumunan
orang yang menyambut kunjungannya. Pada 25 November 1963, jenazahnya
dimakamkan di Arlington, Washington, DC. Sebanyak 800.000 orang ikut
berkabung di jalanan Washington.
Kennedy adalah orang termuda yang
terpilih sebagai presiden, presiden AS pertama yang lahir di abad ke-20,
dan juga presiden termuda yang meninggal.
4. Pembunuhan Martin Luther King Jr
Pendeta Martin Luther King, Jr., Ph.D.
lahir di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, 15 Januari 1929, ia adalah
penerima Nobel Perdamaian, pendeta Baptis dan aktivis HAM warga
Afrika-Amerika. Ia pun salah seorang pemimpin terpenting dalam sejarah
AS dan dalam sejarah non-kekerasan pada zaman modern, dan dianggap
sebagai pahlawan, pencipta perdamaian dan martir oleh banyak orang di
seluruh dunia. Memperjuangkan perubahan melalui pertukaran damai dan
retorika yang kuat, Kebencian dan rasisme yang dalam ayunan penuh pada
tahun 60’an. King mempunyai andil yang besar beberapa Negara bagian
untuk mencapai hak asasi manusia yang tegas.
King adalah seorang pendeta di Gereja Baptis Montgomery, Alabama yang berjuang melawan diskriminasi rasial. Pada tahun 1963, King memimpin demonstrasi pemboikotan bus di Birmingham. Pemboikotan itu dilakukannya tanpa menggunakan kekerasan. Ia mengikuti prinsip-prinsip Mahatma Gandhi yang melakukan perlawanan dengan menghindari kekerasan. Untuk beberapa tahun, ia membuat kesuksesan besar, tetapi secara berangsur-angsur orang-orang kulit hitam muda menjauhinya karena mereka tidak dapat menerima anti-kekerasannya. Sebaliknya, King tidak pernah berhenti dan meluaskan programnya.
King adalah seorang pendeta di Gereja Baptis Montgomery, Alabama yang berjuang melawan diskriminasi rasial. Pada tahun 1963, King memimpin demonstrasi pemboikotan bus di Birmingham. Pemboikotan itu dilakukannya tanpa menggunakan kekerasan. Ia mengikuti prinsip-prinsip Mahatma Gandhi yang melakukan perlawanan dengan menghindari kekerasan. Untuk beberapa tahun, ia membuat kesuksesan besar, tetapi secara berangsur-angsur orang-orang kulit hitam muda menjauhinya karena mereka tidak dapat menerima anti-kekerasannya. Sebaliknya, King tidak pernah berhenti dan meluaskan programnya.
Ia tidak hanya berjuang melawan
diskriminasi orang-orang kulit hitam, tetapi juga menentang tanah milik
dan Perang Vietnam. Kebesaran King terletak pada impian tinggi dan gaya
spektakulernya sebagai seorang pendeta. Pidatonya dengan judul “Saya
memiliki sebuah impian” pada parade berbarisnya ke Washington, DC (28
Agustus 1963) membuatnya semakin terkenal. Ia dipuja dengan banyak gelar
terhormat. Pada 1963, ia menerima Penghargaan Perdamaian Nobel. Ia
ditembak hingga meninggal dunia ketika ia melakukan aksi di Memphis pada
4 April 1968. Guncangan dari kematiannya menyebabkan banyak kerusuhan
dan bentrokan di berbagai kota di seluruh Amerika Serikat. Ia meninggal
di Memphis, Tennessee, Amerika Serikat, 4 April 1968 pada umur 39 tahun.
5. Pembunuhan Harvey Milk
Harvey Milk adalah anggota dewan
legislatif (Supervisor of board) kota San Francisco pada tahun 1978.
Meski terang-terangan mengaku sebagai gay pada masanya isu itu sangat
sensitive. Dia terpilih sebagai anggota legislatif pertama dari kalangan
gay.
Setelah pindah dari New York tahun 1972,
pria kelahiran 22 Mei 1930 ini memilih tinggal di Distrik Castro, San
Francisco, yang dikenal sebagai kawasan kaum gay. Di distrik inilah Milk
kemudian menemukan hasratnya dalam kancah politik. Lalu tahun 1978,
Milk menjadi pria gay pertama yang terpilih sebagai anggota legislatif
kota San Francisco. Selama hidupnya, Milk banyak sekali menyoroti soal
diskriminasi yang dialami kaum LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan
transgender) Amerika. Dalam acara “San Francisco Gay Freedom Day” tahun
1978, Milk membawakan sebuah pidato terkenal yang disebut “Hope Speech“.
Harvey Milk menduduki posisinya hanya
kurang lebih sepuluh bulan. Pada tanggal 27 November 1978, Milk bersama
Walikota San Francisco, George Moscone, tewas ditembak oleh sesama
anggota legislatif yang sakit hati, Dan White.
Pada masa kampanye dan masa perjuangan
menuntut kesamaan hak kaum LGBT itu, Milk kenal baik dengan seorang
fotografer yang juga terlibat dalam kampanye pemilihan dirinya.
Fotografer tersebut bernama Daniel Nicoletta. Kisah hidupnya pun
dijadikan film pada tahun 2008. Film Milk yang aktor utamanya, Sean
Penn, mendapatkan penghargaan aktor terbaik di Oscar. Menceritakan
tentang seorang tokoh Harvey Milk sebagai orang aktivis yang berjuang
untuk mendapatkan persamaan hak kaum homoseksual. Tidak hanya bercerita
tentang karirnya saja, tapi film ini menceritakan tentang kehidupan
pribadi seorang Harvey Milk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HARAP TINGGALKAN KOMENTAR ANDA