Senin, 30 Juli 2012

Kenapa Orang Sunda Tidak Ada yang Jadi Presiden?

Konon menurut ramalan dari Joyoboyo (raja Kadiri yang memerintah sekitar tahun 1135-1157), bakal pemimpin negeri indonesia adalah orang yang memiliki inisial nama “notonegoro” atau “no-to-no-go-ro”, bila diartikan secara sederhana menunjukan bahwa yang bakal menjadi presiden itu “harus” orang Jawa. Hal ini nampaknya tidak berlebihan bila ternyata yang jadi presiden sebagai pemenang pemilu adalah “soekarno”, “soeharto” dan “yudoyono”, adapun habibie, gusdur dan megawati, adalah presiden yang dipilih akibat dari peralihan saja.
Namun demikian hampir dari semuanya mereka adalah berasal dari orang Jawa, hal ini tentunya tidak berlebihan karena menurut data statistik pun jumlah penduduk Indonesia itu hampir separuhnya adalah suku Jawa, sehingga peluang atau probabilitasnya sangat besar dibandingkan yang lainnya, apalagi sekarang dipilih secara langsung oleh rakyat.
Di balik itu semua, bila melihat kembali ke Sejarah Bangsa nampaknya hampir seluruh Pemimpin Bangsa ini cara kepemimpinannya merujuk kepada falsafah dari Gadjah Mada, yang terkenal dengan “Sumpah Palapa” nya pada tahun 1331, dan gaya kepemimpinannya pun nampaknya tidak lebihnya adalah merupakan ‘reinkarnasi’ dari cara kepemimpinan SEOrang Patih Gadjah Mada.

Bila dilihat secara garis besar, kaidah kepemimpinan Gadjah Mada dapat diklasifikasikan menjadi tiga dimensi, yaitu: Spiritual, Moral, dan Manajerial.

1. Dimensi Spiritual terdiri dari tiga prinsip, yaitu:
  • Wijaya: tenang, sabar dan bijaksana
  • Masihi Samasta Bhuwana: mencintai alam semesta
  • Prasaja: hidup sederhana
2. Dimensi Moral terdiri dari enam prinsip, yaitu:
  • Mantriwira: berani membela dan menegakkan kebenaran dan keadilan
  • SarJawa Upasama: rendah hati
  • Tan Satrsna: tidak pilih kasih
  • Sumantri: tegas, jujur, bersih, berwibawa
  • Sih Samasta Bhuwana: dicintai segenap lapisan masyarakat dan mencintai rakyat 
  • Nagara Gineng Pratijna: mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, golongan, dan keluarga
3Dimensi Manajerial terdiri dari sembilan prinsip, yaitu: 
  • Natangguan: Mendapat dan menjaga kepercayaan dari masyarakat 
  • Satya Bhakti Prabhu: loyal dan setia kepada nusa dan bangsa 
  • Wagmiwag: pandai bicara dengan sopan 
  • Wicaksaneng Naya: pandai diplomasi, strategi, dan siasat 
  • Dhirotsaha: rajin dan tekun bekerja dan mengabdi untuk kepentingan umum 
  • Dibyacitta: lapang dada dan bersedia menerima pendapat orang lain 
  • Nayaken Musuh: menguasai musuh dari dalam dan dari luar 
  • Ambek Paramartha: pandai menentukan prioritas yang penting 
  • Waspada Purwartha: selalu waspada dan introspeksi untuk melakukan perbaikan.
Prinsip-prinsip tersebut dijadikan sebagai sumber dari filsafat dan way of life yang diyakininya, dan mencerminkan spiritualitas Jawa yang bersifat holistic spirituality, yang memberikan inspirasi pandangan hidup pada Gadjah Mada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HARAP TINGGALKAN KOMENTAR ANDA